Diberdayakan oleh Blogger.
coretan busukk On Jumat, 29 April 2016

Sudah di Penghujung Bulan ke Empat



Sudah di penghujung bulan ke empat.
Sungguh bulan yang berat, Bu. Ada begitu banyak tugas di bulan ini baik tugas perkuliahan maupun tugas organisasi. Aku tak sempat meluangkan waktu untuk menulis. Target untuk update blog minimal satu cerita dalam satu bulan pun rasanya sangat sulit. Aku tak sempat membuat tulisan fiksi. Entah, rasanya memasuki dunia perkuliahan jarang sekali waktu untuk menulis. Untuk membuat tulisan ini pun, aku setengah mati mengorbankan jadwal tidurku. Sebab blog-ku belum diisi apapun di bulan April. Aku tak punya tulisan-tulisan cerita lagi, Bu. Aku tak pandai merangkai sajak demi sajak untuk menjadi rangkaian kalimat yang menarik. Persediaan tulisan-tulisanku sudah habis. Dan aku belum punya inspirasi untuk membuat tulisan lain. Maka untuk mengisi kekosongan tulisan di bulan ini, ku buat cerita pengalaman ini—yang menurutku sangat klise dan tidak menarik.
Bu, aku pernah membaca sebuah tulisan dari seorang penulis negeri ini. Katanya untuk menjadi seorang penulis, maka kau harus menulis setiap hari. Menulis itu tidak menunggu keinginan untuk menulis, menulis itu tidak menunggu untuk mendapatkan ide. Tulis saja apa yang ada dipikiranmu. Kira-kira seperti itu. Namun aku belum bisa, Bu. Waktuku sangat sulit. Buku harianku berhenti di seperempat lembar, sisanya masih kosong tak tersentuh. Cerita fiksi yang ku rencanakan menjadi novel—ditulis setahun yang lalu pun masih saja berada di halaman dua puluh empat. Apa aku belum bisa membagi waktu dengan baik?
Sungguh bulan yang sulit, bu. Bulan di mana usiaku sudah genap di penghujung belasan. Rasanya aku masih saja sama, seorang putrimu yang tak tahu diri dan biasa-biasa saja. Bu, bulan ini aku sangat berantakan. Disibukkan dengan urusan duniawi sehingga aku lupa, bahwasanya aku punya kewajiban lain yang jauh lebih penting—Tuhanku. Bu, maafkan karena aku belum bisa melakukan apa yang engkau nasihatkan. Bu, aku masih sering lalai melaksanakan kewajiban. Bangun ketika matahari hampir saja menampakkan wujudnya, bermalas-malasan dan apapun yang jauh dari kata baik.
Bulan yang membuat konsentrasiku terbagi-bagi. Ada banyak tugas bersamaan dengan ujian tengah semester. Sementara, tugas di luar perkuliahan misalnya tugas organisasi pun masih ada. Apalagi baru-baru ini, aku diberi amanah untuk menulis bulletin kampus, Bu. Waktuku tak banyak, hanya dua minggu. Sementara aku harus melakukan liputan terlebih dahulu ke berbagai pihak, sementara yang lain, aku tidak mengerti tulisan seperti apa yang harus ku buat. Sungguh Bu, bebanku bertambah lagi. Aku ingin pulang, Bu. Aku ingin pulang!
Sudah di penghujung bulan ke empat.
Di awal bulan ini, aku mencoba mengikuti lomba penulisan puisi bertema bebas. Tak disangka, tulisanku terpilih menjadi kontributor yang naskahnya akan dibukukan. Senang luar biasa, Bu. Seandainya tulisanku selalu terpilih dan dimuat ketika aku mengikuti event-event seperti itu, pasti akan ada kebanggaan tersendiri. Namun sekali lagi, Bu. Aku belum bisa. Tulisanku ibarat bocah yang baru pertama kali memegang pensil, kaku dan sangat berantakan.
Namun di bulan ini, Bu. Setidaknya bebanku telah berkurang satu. Aku sudah tidak mengajar lagi karena memang jadwal mengajarku sudah habis. Sehingga aku tidak perlu lagi belajar ilmu-ilmu ketika aku masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ada kebanggaan tersendiri ketika mendapatkan sesuatu dari hasil keringat sendiri.
Sudah di penghujung bulan ke empat. Mungkin hanya ini saja yang bisa ku tulis untuk mengisi kekosongan bulan ini. Semoga di bulan depan, tulisan ceritaku bertambah lagi, Bu.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments