Diberdayakan oleh Blogger.
coretan busukk On Minggu, 18 September 2016

Teruntuk Kamu yang Sedang Patah Hati
Teruntuk,
Siapapun kamu yang sedang patah hati.
Bukan kau satu-satunya orang yang ditinggal pergi oleh dia ketika perasaanmu padanya telah tumbuh begitu hebat. Saat semua hatimu kau serahkan padanya, lantas tiba-tiba dia seenaknya saja melepaskan genggamanmu, bukan hanya kau satu-satunya. Sebab aku pun pernah merasakan hal yang sama, sama sepertimu, pun kepada seseorang yang sama. Teruntuk kamu yang entah aku tahu dari mana. Aku pernah menaruh rasa cemburu padamu saat ku tahu kabar bahwasanya kau—gadis yang telah mencuri hatinya. Berbulan-bulan kau selalu memamerkan keromantisan kebersamaan dengannya. Seolah dia telah menyihirmu menjadi gila cinta. Berbulan-bulan aku memendam perasaan agar kecemburuan itu tak semakin besar. Kau selalu membanggakannya, seolah kedatangannya di hidupmu telah membuatmu bangun dari tidur panjang tentang cinta. Kau bersamanya ketika seminggu sebelumnya, aku dengannya baru saja berjumpa. Kau bersamanya, saat ada orang lain yang mencintainya. Kau tahu bagaimana rasanya? Sulit dijelaskan. Membayangkan saat itu sosokku dihadapannya digantikan olehmu, sama seperti menyayat luka biru. Hubunganku padanya tak begitu baik saat itu. Sebab sejak itu lah, perasaan benci kerap kali muncul. Meskipun berkali-kali dia datang untuk meminta maaf, berbincang seolah dalam diri kita tak ada apa-apa, tetapi tetap saja ada luka ketika aku berusaha memandang kedua bola matanya. Dan saat itu juga, sosokmu selalu muncul menganggu saat aku dan dia sedang bersua. Aku tak bisa berkutik, menyembunyikan luka namun tetap saja terbaca olehnya. Hubunganku sebagai teman lama dengannya semakin memburuk!!!

Dua tahun kemudian ku rasa perasaanku padanya telah sirna. Meskipun aku belum begitu yakin, tetapi rasanya aku sudah tidak ingin mengetahui lagi apapun yang sedang dia lakukan. Ku katakan usahaku cukup berhasil. Entah karena memang sudah jarang bertemu dan sedang berusaha meniti jalan masing-masing, ataukah ini murni hatiku sudah kembali seperti dahulu lagi. Entah! Namun, sudah bertahun-tahun aku berusaha agar apapun yang ada dipikiranku bukan lagi tentangnya.

Teruntuk kamu yang sedang patah hati.
Aku menulis ini bukan tanpa alasan. Aku pernah mengalaminya. Dan aku ingin berbagi pengalaman bahwasanya kau bisa berdiri tanpanya. Sebab dia bukan satu-satunya yang bisa membuatmu bertahan hidup dan membuatmu bahagia.

Wajar saja bila saat ini kau masih berusaha mengetahui apapun soal dirinya. Wajar saja bila terkadang terselip perasaan ingin memakinya. Suatu saat yang entah kapan, kau akan berdiri lagi dan menyadari bahwasanya waktu telah memberimu pelajaran agar semua hal disikapi dengan sewajarnya saja. Kau harus tahu patah hati akan membuatmu menjadi pribadi yang mendewasakan. Kau harus belajar banyak dari waktu, mungkin dari sana kau mulai berpikir bahwa genggaman tangan dapat terlepas kapan saja. Dan pelukan erat dari seseorang tak memberi jaminan ia akan terus berada di sampingmu. Barangkali ada celah lengan lain yang menunggu kesempatan untuk menggantikan posisimu. Maka jangan terlalu digenggam erat. 

Teruntuk kamu, patahkan hati dengan yakin. Kemudian belajar lagi untuk meyambungnya dengan doa dan harapan untuk diri sendiri. Tempa ketabahan dengan luka agar kau terlahir menjadi manusia baru yang jauh lebih kuat dan hebat.

Surakarta, 18 September 2016 23.44 WIB

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments