Diberdayakan oleh Blogger.
coretan busukk On Jumat, 22 Januari 2016



Lawan Radikalisme!
Dunia masih dihebohkan dengan suatu gerakan radikal yang diyakini berasal dari Suriah dan Irak. Gerakan tersebut mengatasnamakan islam. Sebuah organisasi baru di Timur Tengah yang mendeklarasikan menjadi sebuah negara. Mereka bersikeras membentuk negara sendiri. Organisasi tersebut dikenal dengan sebutan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria ). ISIS ini adalah kelompok islam radikal yang menguasai banyak wilayah di Suriah Timur serta Irak Utara dan Barat. Apa yang diinginkan ISIS? Seperti yang telah dijelaskan bahwa organisasi ini ingin membentuk sebuah negara sendiri yang dikuasai oleh satu pemimpin keagamaan dan politik menurut hukum islam atau syariah. Strategi brutalnya yaitu dengan pembunuhan massal dan penculikan anggota kelompok keagamaan dan suku.  Tindakan yang telah memicu kemarahan berbagai negara di dunia. Anggota ISIS adalah kaum militan yang menginterpretasi Islam secara ekstrem. Mereka mengklaim bahwa dasar tindakan brutal adalah ayat Alquran. Tentu hal ini merupakan suatu tindakan yang sangat tidak benar. Kita tahu bahwa tidak ada agama yang mengajarkan peperangan maupun penyerangan dengan membunuh siapa saja yang tidak bersalah. Tidak ada agama yang mengajarkan kebencian, termasuk islam. Tidak ada agama yang mengajarkan untuk menciptakan suatu keadaaan yang menganggu dan memecah belah hubungan manusia dengan manusia lain, termasuk memecah belah persatuan dan kesatuan suatu negara. Itu bukan gerakan islam. Salah besar! Alquran sebagai kitab yang menjadi pedoman hidup bagi kaum muslim di dunia tidak mengajarkan untuk bertindak brutal. Gerakan ini merupakan gerakan radikal yang menyimpang dari nilai-nilai agama dan kemanusiaan. Maka dengan hal itulah, beberapa negara di dunia berusaha untuk menghentikan organisasi mereka. Mereka telah mengganggu keamanan dan kenyamanan negara. Dengan jalan apapun, ISIS harus dihilangkan.
ISIS melakukan aksi teror ke beberapa negara, salah satunya adalah Perancis. Ada rumor yang menyatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi target penyerangan ISIS. Beberapa hari yang lalu, Indonesia dikejutkan dengan aksi teror di daerah ibu kota. Mereka meledakkan beberapa bom yang telah menewaskan dan melukai beberapa orang. Tentu hal ini merupakan musibah yang telah menyorot berbagai media di dunia. Autralia dan Malaysia misalnya, mereka menyatakan turut prihatin dengan aksi teror yang telah terjadi di Indonesia dan mereka siap untuk membantu Indonesia. Menurut media yang telah meliput peristiwa tersebut, disebutkan bahwa ISIS bertanggung jawab atas aksi teror yang telah menewaskan beberapa orang tersebut. Bagaimanapun, teror merupakan tindakan yang  menakut-nakuti seseorang kemudian ketakutan itu berdampak pada orang lain. Sehingga bisa dikatakan bahwa teror tersebut akan berakibat pada ketakutan banyak orang.
Aksi teror yang telah terjadi di ibu kota telah membuat alat-alat keamanan dan pertahanan negara Indonesia bertindak. Polisi dan TNI misalnya, mereka dengan cepat memberantas terorisme tersebut yang diduga kaki tangan dari ISIS dalam waktu kurang lebih hanya empat jam. Melihat bagaimana para alat-alat kelengkapan negara melaksanakan tugas dengan baik, membuat bangsa Indonesia juga membuat perlawanan terhadap aksi teror. Mereka menyerukan “Tidak Takut” dengan aksi teror. Seruan dari sebagian besar pemuda Indonesia tersebut telah menggetarkan nurani bangsa bahwa Indonesia adalah negara kuat dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi. Bagaimana pun, teror merupakan tindakan keji yang dapat memecah belah persatuan dan mengganggu keamanan negara. Namun kita juga tidak bisa mempungkiri bahwa, pasca ledakan bom di daerah ibu kota tersebut, seluruh masyarakat Indonesia bersatu, bahu membahu dan bergerak untuk melawan aksi teror, radikalisme atau semacamnya. Keadaan yang sangat menggetarkan semangat jiwa. Semoga bangsa ini tetap terjaga kesatuan dan persatuannya. Selain itu, aksi teror tidak akan lagi terjadi di bumi tercinta, Indonesia. Radikalisme harus dilawan, dihilangkan dari kehidupan. Sebagai bangsa yang baik, sudah sepatutnya kita untuk membantu para alat-alat kelengkapan negara untuk memerangi apapun bentuk radikalisme. Mari sama-sama kita bersatu melawannya!

16/1/2016.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments