Diberdayakan oleh Blogger.
coretan busukk On Senin, 22 Agustus 2016

Sudah hampir dua tahun.
Denganmu, jatuh cinta adalah patah hati paling disengaja, kalimat dari sebuah buku oleh Wira Nagara yang mungkin menggambarkan keadaanku sekarang. Sebenarnya aku tak tahu betul apa yang sebenarnya ku rasakan. Bagaimana sebenarnya merasakan jatuh cinta? Bagaimana kau tahu bahwa kau sedang jatuh cinta dengan seseorang? Aku bodoh dalam hal perasaan. Merasakan gemetar dan tak tahu apa yang harus dilakukan saat berada di hadapannya.
Aku menyapamu lewat mimpi. Hanya mimpi, itu saja yang bisa ku lakukan untuk kau yang saat ini melangkah menjauh tak berjarak. Lama sudah kau dan aku tak bertegur sapa. Lama juga aku bersikeras merapikan hati yang sudah terlanjur kau lukai. Butuh waktu yang cukup lama untuk menyembuhkannya. Dan selama waktu itu pula, ternyata kau sudah lebih dulu melangkah, melupakan semua rasa dan cerita yang pernah kita bangun bersama. Hatimu sudah dimiliki orang lain. Meskipun begitu, aku tak tahu mengapa aku masih saja memikirkanmu. Merasakan ada sedikit kecemburuan yang menganggu setiap kali aku mengetahui jika ternyata kau sudah bahagia dengannya.
Sudah hampir dua tahun aku begini saja. Kau pergi saat doa-doaku masih harus ditopang aminmu. Namun, kesendirian ini yang ternyata mendewasakan. Aku sudah kebal dihantam rindu, terlebih aku sudah kebal jika melihatmu memamerkan kebersamaan dengan pujaan hatimu. Aku sudah kebal! Namun tak jarang juga, aku kalah oleh kerinduan yang ku rasakan sendiri. Terkadang aku merindukan sapaan hangatmu, aku merindukan percakapan dan memandang lurus ke dalam bola matamu.
Sudah hampir dua tahun. Perihal menikmati kesendirian, selama itu aku menyibukkan diri untuk sekadar menyembuhkan luka biru yang kau ciptakan lagi. Aku berusaha untuk terus berkarya. Membuktikan kepadamu bahwa aku pun bisa sepertimu. Meskipun semua tak begitu mudah, tetapi aku percaya semua akan terwujud sedikit demi sedikit. Aku percaya, ada suatu alasan terbaik yang Tuhan berikan untukku dan dirimu. Mungkin Tuhan ingin kita sama-sama memperbaiki diri, sibuk dengan masa depan masing-masing agar apa yang kita mimpikan bisa tercapai dengan sempurna. Aku percaya, jika memang sesuatu ditakdirkan untuk kita, Tuhan pasti akan mengembalikannya lagi kepada kita.
Sudah hampir dua tahun, mungkin di tahun kedua in aku cukup berhasil untuk melupakanmu. Meskipun ku yakin mungkin masih ada sedikit harap-harapku akan kedatanganmu lagi, tetapi sekali lagi, aku percaya Tuhan mempunyai alasan mengapa sampai saat ini hatiku masih saja milikmu. Jika pun waktunya tiba bahwa aku sudah lagi tak menaruh rasa padamu, maka akan ku jadikan kau sebagai pengalaman hidup tak terlupakan. Namun aku belum tahu, kapan waktu itu tiba. Aku hanya akan terus berusaha untuk menjauh darimu, agar rasa padamu tak kembali manyapa.




Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments